PENDAHULUAN

Untuk menghadapi iklim usaha yang semakin kompetitif, suatu Departemen / perusahaan perlu menentukan strategi yang tepat dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia ini dapat dilakukan melalui pendidikan maupun pelatihan. Langkah awal untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas adalah melakukan penataan pegawai yang dapat dipertanggungjawabkan dan mampu menilai personal yang benar-benar memenuhi kriteria sesuai bidang tugas yang akan diemban. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui suatu asesmen psikiatris yang komprehensif berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan.

Pegawai dalam menjalankan perannya memberikan pelayanan kepada masyarakat diwajibkan untuk memiliki keahlian (skill) dan tentunya kompetensi di bidangnya masing-masing agar dapat menjalankan perannya secara optimal. Namun di luar hal tersebut perlu diperhatikan juga aspek-aspek psikologis yang ada dalam diri masing-masing pegawai karena hal tersebut juga sangat mempengaruhi kinerja pegawai dalam menjalankan perannya.

Berbekal pengalaman dan keberhasilan bertahun-tahun dalam melakukan asesmen psikiatris, seleksi calon pegawai, konseling individu dan kelompok serta pengembangan sumber daya manusia, kami menawarkan kerja sama kepada Perusahaan yang Bpk/Ibu pimpin untuk melakukan Asesmen Kesehatan Jiwa dalam rangka menilai kondisi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

 

Tujuan

1.  Mengetahui keseimbangan antara kinerja yang masih bersifat potensi (potential performance) dengan kinerja yang terjadi saat ini (actual performance) pada pegawai.
2.  Mengenali Faktor risiko dan kelebihan masing-masing aspek psikiatris pada pegawai.
3.  Mengidentifikasikan program pengembangan untuk meningkatkan performance pegawai.

 

Metode Assessmen

Asesmen psikiatris (penilaian kesehatan mental) terhadap karyawan harus didasarkan data yang akurat. Metode yang digunakan harus mampu mengungkap berbagai aspek psikis dari masing-masing personal/inndividu. Untuk itu kami melakukan asesmen psikologis dengan metode ganda (multimethods), yang terdiri dari: pemeriksaan tertulis  menggunakan MMPI-2 (Minessota Multhiphasic Personality Inventory-2),  serta wawancara. Sebagai gambaran, berikut ini dipaparkan tentang MMPI-2, serta wawancara.

          
Pemeriksaan MMPI-2 ( Pemeriksaan Psikologis tertulis)

Psikometri MMPI-2 mengungkap aspek psikologis personal seluruhnya secara garis besar meliputi sikap terhadap tes, aspek intrapersonal, interpersonal, kapasitas kerja, kepemimpinan dan kesehatan mental (klinis). Melalui psikometri akan diungkap potensi yang dimiliki oleh individu. Aspek-aspek yang diungkap meliputi:

1.       Validitas, akurasi dan sikap terhadap tes.
2.       Internal Pribadi, yang mencakup:
a.       Kejujuran
b.      Tanggung jawab
c.       Ketaatan pada peraturan
d.      Percaya diri
e.       Kemampuan Beradaptasi.
f.        Kemampuan Mengendalikan Emosi
g.      Kemandirian
3.       Sikap kerja, yang mencakup:
a.       Sosialisasi
b.      Hubungan dalam keluarga
c.       Kemampuan membina hubungan akrab
d.      Kemampuan mempercayai orang lain
4.       Kapasitas Kerja, yang mencakup:
a.       Kemampuan mengatasi kendala (sikap kerja)
b.      Kemampuan mengatasi permasalahan
c.       Kemampuan mengambil keputusan
d.      Motivasi
5.       Psikopatologi / Profil Klinis, yang mencakup:
a.       Tidak ada Gangguan Jiwa (sehat)
b.      Terdapat Risiko tinggi terjadi gangguan jiwa
c.       Terdapat Psikopatologi / gejal klinis
6.       Psikogram, yang mencakup:
a.       Kemampuan mengatasi masalah
b.      Kepemimpinan
c.       Integritas / loyalitas
d.      Disiplin
e.       Kepercayaan diri
f.        Motivasi
g.      Kapasitas Kerja
h.      Kemampuan hubungan interpersonal
i.        Membina Hubungan akrab
j.        Kemampuan beradaptasi
k.       Kemampuan mengendalikan emosi
l.        Kemampuan mengembangkan diri

Untuk mengungkap aspek-aspek tersebut, psikomertri tertulis memerlukan waktu sekitar 2 jam dalam suatu ruang tertutup dengan kapasitas menyesuaikan jumlah peserta. Kepada peserta akan diberikan instruksi oleh seorang psikiater.